Jakarta, ebcmedia – Sidang lanjutan dugaan korupsi PT timah dengan menghadirkan terdakwa Rosalina, Robert Indarto, Suwito, Yuda kembali di gelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Senin(28/10/2024).
Harvey Moeis, Bambang Gatot, Riza , Suparta, Reza, Emil, MB Gunawan, Helena Lim, menjadi saksi mahkota dalam sidang kali ini.
PT Timah bergerak dalam bidang penambangan timah mulai dari Eksplorasi sampai dengan Expor dan memiliki IUP dan PT Timah merupakan BUMN.Mayoritas saham PT Timah dimiliki Negara sebesar 65%.
Mulanya Hakim menanyakan apa yang saudara ketahui tentang pengeluaran IUP PT Timah, saksi menjelaskan tentang IUP PT Timah yang dilaut dan didarat.
“Apakah PT Timah melakukan penambangan sendiri saat saudara menjabat?,” tanya Hakim.
“Tidak yang mulia,”Jawab saksi
Saat tahun 2018 hakim menanyakan terkait dengan kemitraan dan menanyakan jumlah smelter swasta di babel. Lanjut hakim menanyakan apakah smelter swasta memiliki biji timah serta apakah bisa mengekspor sendiri.
Hakim menanyakan apakah dibenarkan bahwa kemitraan tersebut ada di RKB nya, saksi menjawab bahwa tidak ada dalam RKB pada tahun 2018. Pada akhirnya dibuat SP(Surat Perjanjian) kepada lima smelter swasta dengan cara terpisah selama lima tahun, dengan biaya sewa perjam dengan hasil perton.
Kemudian saksi bercerita bahwa diawal ia bertemu dengan Harvey Moeis yang menurut saksi Harvey adalah perwakilan PT RBT.
“Hanya berkenalan yang mulia,” ucap saksi.
“Apa benar saat itu PT Timah kesulitan biji timah,?” Tanya Hakim
“Iya yang mulia,” jawab saksi
Hakim menanyakan tentang pertemuan saksi dengan Robert Indarto dan Suwito, Ia mengaku bahwa bertemu dengan keduanya saat ada penurunan harga logam dunia dikarenakan ada penurunan jadi diadakan pertemuan – pertemuan.
Akhirnya PT Timah melakukan pengehentian ke 5 smelter swasta, kemudian PT Timah menyewa smelter untuk pengolahan. Kemudian Hakim menanyakan tentang kerugian dan keuntungan.
“Katanya ada soal kerugian,” tanya hakim.
“Iya yang mulia,” jawab saksi.
Perjanjian sewa smelter tersebut dalan kenyataannya, PT Timah mendapatkan biji timah dari ke lima smelter swasta.
Penerbitan SP smelter swasta dengan PT Timah dengan melakukan pengiriman surat kepada PT Timah, dan mengenai angka yang ada dalam SP tersebut.
(Dhii)