Utusan Khusus Presiden Tak Menghargai Orang Lain, Dasco : Kami Terima Aspirasi Masyarakat

oleh -272 Dilihat
oleh
banner 468x60

Jakarta, ebcmedia – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Sufmi Dasco Ahmad, merespons kritikan publik terhadap Miftah Maulana Habiburrahman, buntut menghina seorang pedagang es teh. Bahkan, warganet meminta agar Miftah yang kini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan dicopot dari jabatannya.

Dasco mengatakan, masukan dari warganet telah diterima oleh DPR. “Kami sudah lihat di media sosial bahwa itu memang benar dilakukan yang bersangkutan dan yang bersangkutan sudah minta maaf kepada Pak Sunhaji yang dihina,” ucap Dasco di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/12/2024).

Segala aspirasi masyarakat, kata dia, sudah diserap. Dasco mengatakan, DPR telah meminta kepada pemerintah untuk mengevaluasi kinerja setiap pembantu presiden, termasuk utusan khusus presiden yang tak menghargai orang lain seperti Gus Miftah.

“Kami di DPR juga melihat aspirasi masyarakat, dan juga sudah meminta kepada pemerintah untuk mengevaluasi. Tidak hanya kepada Gus Miftah, tapi juga mengimbau untuk melakukan introspeksi, evaluasi-evaluasi terhadap kinerja masing-masing pembantu presiden maupun utusan khusus presiden,” kata Dasco.

Namun, perihal dengan sanksi pencopotan Miftah dari jabatannya, Dasco tak berkomentar banyak. Dia menyatakan tak berhak untuk memberikan sanksi bagi Miftah, karena memang bukan kapasitasnya.

Dia menekankan, pemerintah lah yang bisa memberikan jawaban perihal desakan publik tersebut.

“Sebagai Utusan Presiden, tentunya dalam hal ini yang bisa memberikan jawaban itu adalah pemerintah, karena jabatan tersebut setingkat menteri. Kalau mau nanya ke saya apakah ada sanksi, gak ada sanksi, itu saya gak bisa jawab, karena bukan kewenangan saya,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, beredar video yang merekam momen Miftah melontarkan kalimat menghina seorang pedagang es. Perkataan itu dia lontarkan ketika mengisi ceramah di salah satu pondok pesantren di Magelang, Jawa Timur dalam acara ‘Magelang Bersholawat’.

Usai videonya viral, Gus Miftah telah meminta maaf karena mengolok-olok penjual es teh dengan ucapan “goblok” saat ceramah di salah satu pondok pesantren di Magelang, Jawa Timur itu. Dia meminta maaf lewat video berdurasi satu menit, dan telah bertemu langsung dengan pedagang itu.

Imbas dari perkataan Miftah sejumlah desakan meminta agar Miftah dipecat sebagai Utusan Khusus Presiden. Salah satu kritikan datang dari aktivis perempuan sekaligus penulis buku, Kalis Mardiasih.

“Nggak ada pantas-pantasnya manusia yang merendahkan martabat kemanusiaan yang dititipi kekuasaan tertinggi buat ngurusi isu toleransi. Digaji mahal pakai APBN, tapi menghinakan rakyat yang menggaji. ora nduwe isin! Pecat,” kata Kalis Mardiasih dikutip dari akun media sosial X @mardiasih.

(Dhii)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.