Banyuasin,ebcmedia-Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Suwandi kembali melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) untuk menindak lanjuti arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman terkait program percepatan tanam tahun 2024 di sentra-sentra pertanian Provinsi Sumatera Selatan.
Ketika meninjau sentra pertanian di Desa Sri Menanti, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Minggu (2/6/2024), Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi didampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Banyuasin, Sarip, Kepala Bidang Penyediaan dan Pengembangan Prasarana DTPH Banyuasin, Lisdawati, dan para penyuluh pertanian.
Berada di pematang sawah pasang surut seluas 302 hektar dengan type luapan air peralihan dari A ke-B, Suwandi ingin mengetahui optimalisasi lahan (Opla) di lokasi.
Kunjungan Suwandi juga ingin mengamati secara langsung perkembangan pengendalian organisme penggangu tumbuhan (OPT) di lahan pasang surut di Banyuasin.
Suwandi mengutarakan, berdasarkan hasil pengamatan yang dilaksanakan oleh Penanggung Jawab BPT Unit I Palembang dan Petugas POPT, Senin (27/5/2024), pada pertanaman padi seluas 32 hektar di Poktan Sumber Rejeki 2 Desa Sri Menanti, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, ditemukan tanaman terserang OPT Bacterial Grain Rot (BGR) dengan intensitas 25,7 persen (Sedang) dan luas serangan 7,5 hektar.
“Pengamatan serangan BGR dilakukan terhadap tanaman padi berumur 60-75 Hst dengan varietas yang ditanam adalah Inpari 32 dan Inpari 42,” kata Suwandi.