Jakarta – ebcmedia– Pelaksana tugas (Plt) Menteri Komunikasi dan Informatika Mahfud Md memerintahkan Direktorat Jenderal Kominfo untuk mengejar aliran dana Rp8 triliun yang menguap.
Mahfud mengaku akan meneruskan proyek BTS 4 G yang sudah dimulai sejak 2006 hingga 2023 seperti yang sudah terprogram dan dianggarkan.
Menurut BPKP, dari Rp10 triliun yang dikeluarkan atau yang dibelanjakan dengan cara penilaian yang konservatif bahwa belanja yang benar sesuai barang itu baru Rp2 triliun lebih.
Untuk itu, Mahfud meminta kepada dirjen untuk melakakukan pengejaran dimulai dari nama-nama yang dicantumkan di dalam hasil pemeriksaan BPKP.
Pengejaran tersebut untuk mengembalikan dana semaksimal mungkin agar proyek BTS 4 G terus berjalan.
“Proyek BTS 4 G itu uang yang diduga disalahgunakan itu supaya dikejar. Dirjen melakukan ini supaya dikejar uang itu. Karena berdasar data kasar Rp10 T yang dikeluarkan, yang dibelanjakan dengan cara penilaian yang konservatif saja dianggap bahwa belanjanya benar sesuai dengan barangnya, itu baru Rp2 trilun lebih. Sehingga yang menguap sampai sekarang menurut hitungan BPKP Rp 8,2 T. Nanti pengadilan akan membuktikan seberapa besar sebenarnya yang menguap itu. Oleh sebab itu, uang ini supaya dikejar dan saya kira sudah ada nama-nama yang dicantumkan di dalam hasil pemeriksaan BPKP,” kata Mahfud. di Jakarta, Selasa (23/5/2023).
Dia mempersilahkan BPKP hingga aparat penegak hukum mulai dari KPK, Kejaksaan serta Kepolisian untuk tak segan-segan datang ke kantor Kominfo guna menyelesaikan kasus-kasus yang sudah ada.
“Sekarang saya nyatakan dalam tugas dan wewenang saya sebagai Menkominfo yang baru, kapan saja BPKP mau masuk harus diizinkan dan saya undang untuk datang ke sini untuk menyelesaikan kasus kasus yang sudah ada. Juga kepada aparat penegak hukum, tidak akan dihalangi, KPK, Kejaksaan, Kepolisian, kalau memang ada laporan yang masuk akal untuk diteliti, kami persilakan, kami buka pintu selebar-lebarnya,” pungkasnya. (Oby)