Musim Hujan Tiba, Waspada Penyakit DBD

oleh -3365 Dilihat
oleh
Kasi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama, MKM
banner 468x60

Jakarta, ebcmedia – DBD adalah neglected tropical disease dan sudah dinyatakan endemis di Indonesia.

Sangat tidak seksi dan dianggap sebagai penyakit tidak berbahaya, padahal termasuk 5 besar jumlah kasus penyakit menular wabah yang perlu dicegah.

Di Jakarta pola kasus DBD selalu sama dari tahun ke tahun, dan biasanya akan mulai naik pada bulan Desember, puncak April dan kembali turun. Biasanya ada gap 1 bulan sesudah puncak musim hujan, maka DBD masih bisa ditemukan. Bahkan ada siklus kenaikan kasus potensi KLB di Dki Jakarta per 3 tahun yakni tahun 2016, 2019 dan 2022.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama, MKM, menyatakan, untuk mencegah kembalinya penyakit DBD, maka diperlukan wolbachia untuk bisa menurunkan angka kasus, perawatan di rumah sakit hingga 80 sampai 90 persen. Hal ini sudah diteliti oleh Universitas Gajah Mada (UGM) sejak 2011 dengan bukti publikasi ilmiah internasional.

“Wolbachia akan memandulkan atau menghambat nyamuk Aedes Aegepty penular DBD agar tidak lagi membawa virus DBD DEN 1,2,3,4 dan manusia tidak agi sakit DBD, selain PSN 3M plus, gerakan 1 rumah 1 kader jumantik,” jelas dr. Ngabila Salama, Selasa (22/11/5023).

dr. Ngabila juga menambahkan, inovasi teknologi ramah lingkungan tanpa rekayasa genetik nyamuk dan tanpa modifikasi ekosistem, diharapkan dapat membantu menurunkan kasus DBD bahkan jadi Nol persen untuk kematiannya

“Wolbachia nyamuk perlu terus didukung. Masyarakat dihimbau jangan mudah percaya hoax dan provokasi,” pungkasnya. (Oby)

No More Posts Available.

No more pages to load.