Ikatan Alumni SMA 6 Surakarta Menilai Penggugat Jokowi soal Dugaan Ijazah Palsu Hanya Membuat Kekacauan

oleh -1298 Dilihat
oleh
banner 468x60

Jakarta, ebcmedia – Bambang Tri, Penggugat Presiden Joko Widodo soal dugaan ijazah palsu mencabut gugatannya.

Menurut Ketua Umum Ikatan Alumni SMA 6 Surakarta (tempat sekolah Jokowi) Hasta Gunawan, penggugat mencabut gugatannya pada saat sebelum sidang dilaksanakan itu sah.

“Mereka tentu tidak akan hadir, karena mereka hanya pengacau,” ujarnya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (31/10/2022).

Hasta menuturkan, bagaimana seorang Bambang Tri yang melaporkan soal dugaan ijazah palsu tanpa bukti. Dan itu yang membuat dirinya kesal. “Itu membuat kami gerah juga. Tapi pikiran dan kepala harus dingin,” tegasnya.

“Mereka hanya ingin mengacaukan, membuat resah. Dan buang-buang energi, termasuk energi kami. Kami sudah menyiapkan puluhan saksi. Jadi sia-sia, percuma saja,” tukasnya.

Hasta mengungkapkan, hal itu jadi pembelajaran bersama. Bahwa berita hoax atau ujaran kebencian yang akhirnya mencelakakan diri sendiri, hanya meresahkan masyarakat. Dan masyarakat banyak bertanya, betul nggak itu ijazah palsu.

“Dan jawabannya nggak mungkin. Seorang Jokowi teman kami yang jujur, yang suka kerja dan kerja, dikatakan ijazahnya palsu. Sesuatu yang sangat hina.”

Intinya, sambung Hasta, Ijazah Jokowi dari TK sampai perguruan tinggi asli. “Saya adik kelasnya persis. Saya ketua Pramukanya. Saya Ketua OSIS dan ketua umum alumninya,” paparnya.

Diisinggung, apa yang mendasari Bambang Tri melakukan hal itu? Dengan tegas, Hasta menyatakan, “Saya pikir dia (Bambang Tri) hanya mengacaukan, membuat dirinya populer. Ya akhirnya harus menderita karena pasal yang dikenakan kepada dirinya pidana umum, ujaran kebencian dan melanggar UU ITE.”

Lantas, apakah Ikatan Alumni SMA 6 Surakarta akan melaporkan balik Bambang Tri?

Hasta menandaskan dirinya sudah berdiskusi dengan rekan-rekannya sesama alumni dan sepakat tidak akan melaporkan balik.

“Tapi kami ingin memberikan pembelajaran kepada masyarakat tentang berita hoax, apalagi ditujukan kepada orang nomor satu Indonesia. Jadi, sama sekali nggak mungkin,”terangnya.

“Hikmahnya, agar masyarakat sadar bahwa berita hoax tidak perlu disebarluaskan.”

Eko Nugroho, Koordinator Ikatan Ali
Alumni SMA 6 Surakarta seJabodetabek, menambahkan, sebagai alumni SMA 6 Surakarta, Presiden Jokowi di bawah koordinasinya.

“Terkait kasus tersebut, semua yang dikatakan penguggat tidak benar. Hanya cari popularitas murahan saja,” urainya.

Eko mengakui, dia datang ke sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat bersama relawan Jokowi Smart. “Saya datang ditemani pecinta Jokowi dari Jokowi Smart. Sebagian besar dari Solo berdomisili di Jakarta. Mereka spontan, ternyata yang datang cukup banyak,” kata Eko yang juga menjabat Sekjen Jokowi Smart.

Sementara, Ketua I Ikatan Alumni SMA 6 Surakarta Bambang Respati menyatakan bahwa dirinya mencoba berpikir dengan logika. “Kita sedang menghadapi orang bodoh yang membuat bombastis untuk kepalsuan,” ucapnya.

“Dan ini nggak sembarangan. Ini kepada presiden. Kebetulan kami barisan satu alumni dengan Jokowi. Kalau Jokowi ijazahnya palsu bagaimana dengan kita?” tanyanya.

Oleh karena itu, untuk menghadapi hal itu harus dihadapi dengan daya intelektual. Tidak dengan kekerasan. (Tim)

 

 

 

 

 

 

 

 

No More Posts Available.

No more pages to load.