Kasus Jessica, Butuh Tokoh Penting untuk Mengungkap Kebenaran

oleh -3010 Dilihat
oleh
banner 468x60

Jakarta, ebcmedia – Kasus kopi sianida yang telah menewaskan seorang wanita muda Mirna Sholihin tujuh tahun yang lalu kembali mencuat di media sosial, setelah penayangan film dokumenter Ice Cold Murder: Coffee and Jessica Wongso.

Terlebih sudah bermunculan podcast dari narasumber kuasa hukum Jessica Wongso, Otto Hasibuan, yang meyakini bahwa 99,9 persen Jessica tidak bersalah.

Komentar para netizen pun banyak yang memberikan dukungan kepada terpidana Jessica Wongso dan meminta Jessica dibebaskan karena Jessica bukanlah pembunuh Mirna Sholihin.

Seperti salah satu netizen, Oca Jameela yang menuturkan bahwa dirinya sangat prihatin dan sedih melihat Jessica Wongso yang sudah dijadikan seorang pembunuh Mirna, meskipun alat bukti tidak ada satu pun mengarah kepada Jessica.

Jessica kini menjalani masa tahanan selama 20 tahun penjara di Lapas Kelas II A Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Untuk itu, Oca mengetuk hati para petinggi hukum dan juga Presiden, untuk melihat kembali kasus kematian Mirna Sholihin.

Karena menurutnya, kematian Mirna Sholihin banyak kejanggalan mulai dari pernyataan saksi forensik Djaja yang mengatakan tidak melakukan otopsi kepada jenazah Mirna Sholihin, serta wajah Mirna yang tidak merah setelah meminum kopi sianida, melainkan berwajah kebiruan.

“Saya mewakili masyarakat Indonesia berharap dan meminta dengan hormat kepada Presiden Joko Widodo dan para petinggi hukum agar membuka kembali kasus kematian Mirna Sholihin.Banyak kejanggalan yang terjadi mulai dari tidak adanya otopsi hingga cctv diduga direkayasa,” ungkap Oca Jameela kepada EBC Media, Selasa (7/11/2023).

Oca juga mengapresiasi film dokumenter yang dibuat oleh Netflik berjudul Ice Cold Murder: Coffee and Jessica Wongso. Menurutnya, film dokumenter ini bukanlah titipan dari seseorang, melainkan murni dari hasil persidangan.

“Ya film Netflik bukan titipan dari siapapun, terbukti di film ini diperlihatkan semua mulai dari terdakwa Jessica, ayah Mirna Sholihin dan juga para saksi-saksi yang dihadirkan di persidangan. Jadi ini murni film untuk membuka tabir kebenaran,” sambung Oca.

Oca berharap, dengan dibukanya kembali kasus kematian Mirna Sholihin, akan menjadikan hukum yang adil di Indonesia. Tidak ada lagi rekayasa hukum yang membuat seseorang tidak bersalah dijadikan bersalah, yang kuat dimenangkan dan yang lemah dikalahkan. (Oby)

No More Posts Available.

No more pages to load.