Kementan Sampaikan Torehan Prestasi Kabupaten Ngawi di Festival Dewi Sri

oleh -265 Dilihat
oleh
Dirjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Suwandi saat mengapresiasi torehan prestasi yang diraih Kabupaten Ngawi
banner 468x60

Suwandi kembali menyampaikan rasa bangga atas kreativitas para petani di Ngawi yang membuat sendiri bed dryer untuk mengeringkan padi setelah dipanen. Jika dibandingkan membeli bed dryer pertikal untuk kapasitas pengeringan padi 10 ton per hari, harganya sekitar Rp 700 juta. Sementara bed dryer hasil karya petani di Ngawi hanya mengeluarkan biaya sekitar Rp 90 juta.

“Harusnya mendapat penghargaan petani-petani di Ngawi yang hebat dan penuh kreativitas ini,” bilang Suwandi.

Menurutnya, para petani dari daerah lain di Indonesia untuk bisa belajar dan mereplikasi bed dryer buatan petani Ngawi.

Yang menarik berikutnya, masih disampaikan Suwandi, wujud dari pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan, di Kabupaten Ngawi sudah bersertifikasi menerapkan pertanian organik murni di lahan seluas 45 hektar.  Kendati demikian, Suwandi mengimbau untuk mengejar pertanian semi organik yang rencananya diterapkan di lahan seluas 12.000 hektar di Ngawi. Pertanian semi organik juga merupakan kebijakan Bupati Ngawi.

Suwandi menjelaskan, pertanian semi organik input-nya sudah organik walaupun output-nya belum disertifikasi. Jadi, hanya menunggu selembar sertifikat bahwa di lahan seluas 12.000 yang ada di Ngawi sudah menerapkan semi organik.

“Prestasi-prestasi ini tak lepas dari kerja yang luar biasa para Kadis Pertanian Ngawi beserta jajaran, betul-betul memberikan contoh yang baik,  bagaimana pertanian ramah terhadap lingkungan dan berkelanjutan,” ujarnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.