Sayembara 8 Miliar Maruarar, Aktivis Perempuan : “Biar Di Notice ya pak”

oleh -906 Dilihat
oleh
banner 468x60

Jakarta, ebcmedia – Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman Maruarar Sirait belum lama ini mengadakan sayembara senilai Rp 8 miliar bagi siapa saja yang dapat menemukan buronan KPK, Harun Masiku.

Menurutnya sayembara tersebut sekedar meningkatkan partisipasi publik, ia juga menegaskan sayembara tersebut ia buat untuk menegakan keadilan di Indonesia.

Sejumlah tokoh dan masyarakat banyak yang menanggapi sayembara tersebut merupakan bentuk sikap meremehkan KPK.

Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus mengatakan bahwa apa yang dilakukan Maruarar adalah penistaan terhadap KPK, ia mengartikan bahwa sayembara tersebut sama dengan ketidak percayaan terhadap KPK untuk melaksanakan kinerjanya.

Disisi lain, Chiko Hakim juru bicara partai PDIP menganggap langkah politikus Partai Gerindra itu(Maruarar) hanyalah mencari perhatian.

“Tujuannya kan hanya mencari perhatian,gitu ya,” ujar Chiko di kantor DPP PDIP, Menteng Jakarta Pusat beberapa waktu yang lalu.

Chiko sendiri enggan menanggapi lebih jauh soal sayembara tersebut, menurutnya Maruarar harusnya fokus mengurusi program kerja kementeriannya.

Sementara itu banyak kontroversi yang terjadi di masyarakat, sejumlah aktivis perempuan memberikan pendapat tentang sayembara Rp 8 miliar tersebut. Menurutnya sayembara tersebut dibuat Maruarar hanya ingin mendapatkan atensi publik, pasalnya banyak pro – kontra yang hadir di publk, yang seakan – akan sayembara tersebut digelar hanya untuk menaikan popularitas dari Maruarar sendiri.

Sejumlah masyarakat pun banyak yang menyebut sayembara itu hanya ‘Drama’ ditengah polemik yang terjadi saat ini. Tak hanya itu banyak masyarakat yang beranggapan sayembara itu hanya membuat gaduh publik.

Dikutip dari akun sosial media X (yang dulu Twitter) banyak masyarakat berkomentar tentang sayembara tersebut, komentar itu sendiri sama sekali tidak ditanggapi oleh Maruarar, bahkan ada masyarakat yang langsung menanyakan soal sayembara tersebut kepada Maruarar namun bukan uang Rp 8 miliar yang didapat, melainkan tak adanya balasan apapun dari Maruarar yang akrab dipanggil Ara.

Hal itu dibenarkan oleh salah satu aktivis perempuan yang mengirimkan pesan singkat kepada Maruarar beberapa waktu lalu. Namun sama seperti masyarakat lain nya yang tidak mendapatkan jawaban dari Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman Maruarar Sirait.

(Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.